Hati hati memakai pemutih wajah. Cream pemutih wajah. Hampir semua perempuan wanita ingin memiliki kulit wajah yang putih dan bersinar.Untuk mewujudkan keinginannya itu, banyak dari mereka yang tidak segan-segan bereksperimen menggunakan beragam produk pemutih wajah. Menurut dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin Eddy Karta, jika Anda ingin memutihkan kulit yang aman, pergilah ke dokter ahli. Namun, jika Anda memilih menggunakan produk pemutih, bersiaplah menghadapi efek negatifnya.
Sayangnya, lebih banyak perempuan Indonesia yang memilih memutihkan kulit dengan menggunakan produk pemutih yang tersedia di pasar. Padahal, banyak hasil penelitian dan peringatan yang menyebutkan bahwa penggunaan pemutih wajah bisa memberikan dampak yang buruk pada kesehatan kulit, mulai dari iritasi, hingga yang paling berbahaya, memicu terjadinya kanker kulit.
Beberapa kandungan pemutih yang dianggap berbahaya dan telah ditolak BPOM antara lain merkuri (Hg), zat warna berbahaya (Rhodamine B pewarna tekstil), cloquinol, dan vioform.
Kandungan merkuri inorganik dalam krim pemutih disebutkan Eddy bisa menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Meskipun hanya dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masukke dalam darah, masuk sistem saraf tubuh, sehingga menimbulkan keracunan kulit, serta gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, autis, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), dan gangguan emosi.
"Apalagi, kandungan merkuri yang masuk dalam tubuh itu sangat sulit dibuang. Merkuri hanya bisa dibuang setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh," ujar Eddy. Selepas beberapa kandungan tersebut dilarang, para produsen pemutih kulit mulai mengaplikasikan kandungan baru yang dianggap lebih aman seperti AHA, hydroquinone, kojic acid, fennel, willow bark dan VCPMG dan tretinoin. Ada juga pemutih yang menggunakan zat glycolic acid, dan retinol.
Namun, kandungan zat tersebut pun harus dibatasi jumlahnya. Dosis hydroquinone yang diizinkan saat ini misalnya, maksimal hanya 2%, sementara tretinoin lazimnya 0,05% untuk produk pemutih cair, dan 0,1% krim, dan 0,25% untuk gel.
Memilih produk pemutih yang aman
Lihat kandungan dan dosis zat kimia dalam produk tersebut, apakah cukup aman untuk kulit atau tidak. Perhatikan jenis produknya. Pada dasarnya penggunaan produk pemutih juga tergantung dari jenis kulit Anda. Jika kulit Anda kering, maka sebaiknya gunakan pemutih berbentuk krim, sedangkan jika kulit Anda berminyak, maka gunakan pemutih jenis lotion.
Sebelum menggunakannya di wajah, tes dulu di belakang telinga Anda. Karena daerah inilah yang memiliki indikasi jenis kulit yang sama dengan kulit wajah. Jangan mencobanya di punggung tangan seperti yang selama ini banyak diinformasikan. Karena jenis kulit tangan berbeda dengan jenis kulit wajah.
Pilihlah pemutih yang tidak menggunakan parfum atau pengharum, bagi Anda yang alergi akan sesuatu. Jangan pernah menggunakan produk pemutih yang berbahan dasar zat kimia lebih dari tiga bulan. Karena setelah melewati tahap tersebut, proses regenerasi atau perbaikan kulit akan lebih sulit.
Pemakaian produk pemutih hanya untuk mengembalikan kulit yang menghitam karena terkena sinar matahari atau karena kehamilan (melasma, atau berubah warna karena kulit mengembang).
Jika kadar kandungan zat tersebut melebihi dosis, bisa berbalik merusak kulit. Misalnya, kandungan hydroquinone berlebihan bisa meng-akibatkan kanker kulit. Ibarat api, kecil menjadi teman, namun ketika besar bisa menjadi lawan. Yang paling penting adalah pemakaian produk pemutih berbahan kimia tertentu jangan pernah melewati batas waktu selama tiga bulan. Karena jika masa tersebut terlewati, selain akan menjadi ketergantungan, efeknya pun akan lebih besar bagi kulit.
Hal itu terjadi karena kerja pertama pemutih kulit adalah menghancurkan epidermis atau lapisan kulit teratas dari wajah. Krim pemutih juga sering dipakai untuk menghilangkan flek-flek hitam akibat terlalu sering terpanggang matahari. Namun, jika krim ini bertabrakan dengan sinar matahari dapat menimbulkan iritasi atau malah membuat kulit semakin hitam.
Perhatikan jenis kulit
Sebelum memutuskan menggunakan produk pemutih, sebaiknya Anda mengenali jenis kulit Anda. Menurut Eddy, jenis kulit juga menentukan tingkat efektivitas pemakaian produk pemutih dan efek yang ditimbulkannya. Bagi Anda yang memiliki jenis kulit kering, sebaiknya menggunakan produk pemutihberbentuk krim, sedangkan untuk kulit berminyak pilihlah produk pemutih yang berbentuk lotion.
Selain jenis kulit, Eddy juga menyebutkan sebaiknya pilihlah produk pemutih yang menggunakan kandungan alami yang pastinya akan lebih aman bagi kulit, seperti pemutih yang menggunakan kandungan vitamin C. Produk semacam ini sudah banyak dipasarkan, misalnya produk terbaru dari Garnier Skin Naturals yang produknya mengandung liquid lemon essence.
Menurut General Manager Commercial Product Division PT Loreal Indonesia Benoit Julia, lemon dipilih sebagai bahan dasar utama produk Garnier Skin Natural, karena mengandung lebih banyak vitamin C per gramnya dibandingkan jenis buah lain dalam kategori keluarga jeruk. Sejak dulu, lemon juga sering digunakan oleh masyarakat tradisional untuk mengatasi masalah gusi berdarah dan pemutih.
Bahkan, jus lemon juga banyak digunakan untuk menghilangkan noda pada pakaian dan bleaching rambut bagi para perempuan Eropa. Yang terpenting, menurut Benoit, kandungan lemmon dalam Garnier Skin Naturals dikemas dengan teknologi alami untuk menjaga kemurnian vitamin dan elemen aslinya. Eddy juga menyatakan selama ini kandungan Vitamin C dalam pemutih merupakan kandungan yang paling aman dibandingkan zat lainnya.
Vitamin C juga cenderung minim menimbulkan efek iritasi pada pemakainya.Kulit Wajah Terbakar Akibat Cream Pemutih
Kaum hawa harus berhati-hati saat memakai alat kecantikan (kosmetik) yang belum pernah digunakan. Bisa-bisa kulit wajah rusak, seperti yang dialami Egi Wulandari (37), warga Gang Melati No 5 RT 05/03, Kebonpedes, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
Wajah ibu rumah tangga (IRT) ini melepuh mirip terbakar setelah memakai cream pemutih wajah yang diduga palsu. Kosmetik itu dibeli dari rekannya berinisial MP (35V Akhirnya, Egi pun mengadukan temannya tersebut ke Polresta Bogor dengan tuduhan menjual kosmetik yang membahayakan kesehatan.Menurut Egi, peristiwa yang mengakibatkan seluruh kulit wajahnya terluka dan. terbakar berawal saat ia terpengaruh oleh cerita MP yang menawarkan obat pemutih kulit pada Kamis (5/12). Kare na tergoda, ia membeli cream pemutih seharga Rpl50 ribu yang menurut MP produk dari M3 Skin.Care, klinik kecantikan ternama di Bogor.
Namun, saat memakai kosmetik itu Egi merasakan kulit wajahnya gatal dan memerah Bahkan sepekan kemudian ku lit wajahnya sakit dan terasa seperti terbakar hingga akhirnya melepuh. Egi lantas memeriksakan wajahnya ke RS Azra Bogor. Saat itulah dokter yang memeriksanya memberitahu, krim kosmetiknya mengandung bahan kimia berbahaya. "Hasil pemeriksaan dijadikan visum," jelasnya.
Egi juga mendatangi Klinik M3 Skin Care dill Pajajaran Bogor. Namun, pihak klinik mengaku tidak mengenal produk yang dibeli Egi. Bahkan pihak M3 Skin Care merasa dirugikan karena namanya dicatut. Lantaran kesal. Egi melaporkan MP ke polisi, karena tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan secara baik-baik. "Padahal wajah saya sudah rusak," kata Egi.Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor AKP Irwan syah mengaku pihaknya masih menyelidiki laporan Egi. Untuk itu, pihaknya akan memanggil orang-orang yang ter kait.
sumber: http://bataviase.co.id/detailberita-10405054.html
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat
- Berkomentarlah Yang Sopan
- Tidak Diperkenankan Memasukan Link Aktif Pada Isi Komentar
- Berkomentarlah Sesuai Dengan Content